Thursday 14 November 2019

Mimpi yang datang dari kemarahan!

Begitu banyak motivator mengatakan untuk bermimpi setinggi mungkin, karena mimpi itu gratis.
Tapi apa jadinya kalau aku sekalipun ga pernah bermimpi menjadi apa, hanya mengalir menjalani hidup seperti yang lain.
Jangan mati tanpa pernah hidup
Jangan mati hanya menjadi bagian dari "crowd"

Bagaimana pun kita hidup, berapa banyak orang mati yang namanya masih ada sampai sekarang?
Walt Disney,,,,, Ford,,,,, JFK,,,,,, Teresa Teng,,, Kolonel Sanders,,, Graham Bell, Konfusius,,, bahkan orang kecil bukan apa2 juga ada bukunya di toko buku.

Oke harus diakui saat kita sekolah kita berteman tanpa memandang harta, jabatan, namun setelah bekerja perlahan kita menyeleksi atau diseleksi teman. Orang kebanyakan hanya berteman dengan "kelas"nya selain obrolan yang sama juga kalo ngumpul ga ada yang "njeglek"

Begitulah dunia berjalan, namun aku selalu orang yang bertanya "Kenapa Harus Begitu?"

Oke aku berteman dengan siapa saja dan bahkan dengan mudah waktu aku menjadi traveller. Impianku "masuk surga" well itu karena ajaran masa kecil dan banyak di gereja.

Namun kini aku punya seseorang yang harus aku dukung mimpinya. Aku harus bisa menjadi penolong bagi dia. Harus banyak belajar. Belajar dari "instansi", bukan mempelajari "Orang"

Ada seorang anak konglomerat yang memilih menjadi pendeta, pun tak menjadi pendeta yang besar.
Biarkanlah itu jalan hidupnya yang tak perlu kita jalani.

Belajar dari Nokia, Blackberry, Yahoo, Nyonya Meneer, juga belajar dari Padma, Jamu Jago, Iphone, Samsung.

Bagaimana baiknya pun kita belajar, yang kita hadapi tentu tak akan sama.
Ah.... inilah hasil pendidikan yang kebanyakan teori.

But Now I wanna be Super Rich, Like Super Rich!!!


Karena dari hidup mengalir, gajiku naiknya mung 100rb dalam tahun berikutnya yang which is not worthed dimana harga snack naik semua, listrik naik, air, dll yang naiknya lebih dari gaji. WTF

Belum lagi dikit2 salah, sementara Bos2 e yang enak2an beli mobil baru, rumah baru.

Oke. Sekarang aku sudah punya mimpi dan aku akan meraihnya. Mimpi yang datang dari kemarahan!
Karena tanpa berjuang, aku hanya menjadi budak bagi orang lain. HATE IT!!


I WILL BUILD MY OWN EMPIRE!!!YOUR ERA IS ENDED, AND NOW MY ERA!!!


Tutup Telinga dari semua kata orang, dan maju. Karena kita ga perlu ngikutin semua congornya motivator.

LIVE YOUR LIFE, DUDE!!!

NOW I'M READY TO WAR!!



Tuesday 12 November 2019

Barang Bermerk

Aku lagi scrolling layar HP-ku untuk melihat FB ketika tiba2 ada seorang teman yang iklan cukup mengganggu akal sehatku. Bunyinya kurang lebih gini:
" Buat kalian yang tinggal di kampung dan banyak duit, beli branded Bershka, Polo, Zara, Mango dari gue. Duit ngga dibawa mati, ntar kalo mati kangcutnya merk xxx ihh ngga banget, ayo beli #demi setangki bensin untuk mobilku

Ada beberapa poin yang pengen gue semprot:
1. Orang yang tinggal di kampung ga butuh baju merk. Dan kalopun gw beli merk, gw beli karena nyaman, cocok dipake, bukan karena wuihhhh merekkkkkkk. Pernah gw beli kaos mehonggg banget di Singapore yang waktu itu gw masih muda dan pengen tau kenapa sih orang2 gila beli merek, trus setelah gw beli, jarang dipake karena ga terlalu nyaman buat gue. bahannya sih bagus, tapi potongannya ga cocok ama badanku. Setelah itu, oke gw ga perlu lagi terjebak "MEREK" asal beli yang nyaman aja, merk lokal juga banyak yang bagus.

2. Dannnn... itu orang sok tau banget orang kampung kangcutnya merk xxx
Heh, congor kuda, kangcut orang bukan urusan loe.

3. Mati ga bawa duit itu bener, tapi gunakanlah untuk kebaikan, untuk membantu orang, untuk membuat dunia jadi lebih baik. BUKAN BUAT HEDON BAMBANG!!

4.Ujung2nya dia jualan buat dirinya sendiri. (Buat isi bensin) Cihhhh dari awal bilang aja ngemis.
Sok2an nasehatin orang duit ga dibawa mati, kasihin gw aja sinih, gitu maksut loeee??
Atau mungkin pamer dia punya mobil? Humble bragging? wakakakakk
Alangkah lebih bijak kalo misal dia jual merk karena bagus, coba pake baju Zara, pasti keliatan lebih cantik deh, istrinya dibeliin baju merk ntar jadi Nia Ramadhani, hahhahaa, menurutku itu lebih "bijak" dan lebih menarik konsumen daripada hashtag yg dia pake.

5. Pasti itu orang ga pernah ke kampung. Gimana orang kampung berduit pengen beli merek, orang singlet rider lebih nyaman daripada baju merek. Hahahaa. Dan dipikir orang kampung bego2 kali ya.


Tapi gw males komen kemaren karena uda malem gw komen aja "OGAH" dan apa tanggapannya?

Dia stalk FBku gaes (kyk ada yg baca aja) hahahah bilang ini untuk orang kampung, bukan orang yg tinggal di kota besar Semarang atau dari Seoul, Korea. Wkwkwkwk ga tau dia gw sekarang tinggal di kampung yang listrik PLN aja ga ada, namanya pun di peta ga ada. GPS juga ga ada.
Jangan sotoy ah bambanggg, akhirnya satu aksi cukup BLOKIR :p males buang mutiara pada babi. Miris liat generasi sekarang yang dikejar apa? gengsi?

Monday 4 November 2019

Schizofrenia, Penyakit Mental

Schizofrenia atau gangguan psikologis yang diderita seseorang. Singkat cerita adikku yang SMA di YSKI Semarang dibully oleh beberapa temannya. Kalo ketemu kucincang kalian!!!!
Sayangnya sifat adekku beda banget dengan aku yang barbar, dia cenderung kalem dan penurut, karena itu dibully. Bajingan kalian!!

Oke, I'm not cursing for no reason. Yang pasti setiap ingat adekku yang sekarang 30 tahun, berarti udah 10 tahun keluar masuk panti rehabilitasi mental. :( Sedih banget hancur hatiku melihat adekku yang dulu ceria dan suka menyapa temen-temenku yang dateng kerumah sampe temenku pada bilang adekmu ramah ya, ga kayak ciciknya yang galak.

Setan kalian!! Sebenernya aku menyesal ga tau siapa orang yg bully adekku, :( yang pasti YSKI angkatan 2005. FUCK YOU!!

Bagaimana seorang anak muda yang bersemangat bisa jadi seseorang pemuda yang ga punya masa depan? Mengerikan. Inget juga kisah Sulli F(x) yang dari luar tegar, tapi dia udah jadi artis sejak umur 11 tahun, dan 15 tahun berkarya, sibuk, sampai kesehatan mentalnya kurang stabil (mungkin) aku paham bener, ga mudah buat remaja seperti dia menjadi dewasa dalam lingkungan super sibuk, menghadapi fans dan haters, WOW, it's not easy job.

Yang lebih ngeri orang jaman sekarang saking dunia maya bisa jadi anonim, seenaknya aja mengejek orang, menghina, dan merendahkan. INGAT, KARMA akan membalasmu dan aku terus berdoa semoga karmamu dibayar 10x lipat.

Sekian.