Thursday 15 October 2020

Master Chef Indonesia dan Drama yang Tidak Perlu

 3 minggu kemarin di Jawa dan sempet nonton siaran Master Chef Indonesia yang session 1-nya saya suka banget. Sekarang sudah session 7 dan masih 18 besar. Kemarin lihatnya waktu 19 besar, masih banyak yang berantakan masaknya, rasa dan tampilan masakan masih ala kadarnya. Hal itu ga masalah, tapi yang jadi masalah adalah adanya "drama queen drama king" yang ga penting banget seolah2 ada dendam bertahun2 yang membusuk dalam hati, padahal kenal juga baru brp minggu kan ya mereka.

Menurutku aneh aja, apakah itu rekayasa supaya ratingnya naik, kalo iya, alangkah dangkalnya menaikkan rating bukan dengan mutu tapi dengan meningkatkan "kebencian" "permusuhan"

Beda saat aku lihat MasterChef Australia yang mereka bersaing secara sehat. Walaupun di Final harus menyajikan 3 macam hidangan untuk 12 orang, salah seorang tangannya terbakar dan yang satu menanyakan kabarnya, "Are u okay?" ga ada kata2 "sukurin, rasain" yang kira2 bakalan ada kalo ala Indonesia.

Dan ada lagi seorang mantan artis yang songong banget gayanya, hasil masakan biasa aja, tapi dapet screen shoot paling banyak hanya karena "mantan artis" PLEASE BE SMART AND OBJECTIVE INDONESIAN TV!"

Sekian ulasan singkat uneg2 saya semoga siaran TV Indonesia berkembang yah, ga ada drama2 lebay tapi bersaing secara profesional dan sehat.


Aminnnnn